Diberdayakan oleh Blogger.

fieldtrip


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

our memories



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

dasar teori panas pelarutan !


INTISARI


Percobaan panas pelarutan ini bertujuan untuk menentukan harga panas pelarutan suatu zat, mencari hubungan panas pelarutan dengan molalitas dan suhu larutan serta menacari hubungan antara suhu dengan waktu.
Panas pelarutan adalah panas yang menyertai reaksi kimia pada pelarutan mol zat solute dalam n mol zat solute dalam n mol solvent pada tekanan dan temperature yang sama. Hal ini disebabkan adanya ikatan kimia dari atom - atom. Penetuan panas pelarutan dengan kalorimeter ditentukan dengan cara penentuan tetapan kalorimeter dan penuruna panas pelarutan zat yang diselidiki. Panas pelarutan dibagi menjadi dua yaitu panas pelarutan integral dan panas pelarutan diferensial.
Pada percobaan ini digunakan aquadest 110 ml 89°C sebagai solvent dan NaCl 3,5 gr sebagai solute standar. NaCl tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi aquadest padaT konstan kemudian dicata suhunya tiap 3 menit sampai 3 kali konstan sehingga dapat diketahui tetapan kalorimeter. Selanjutnya untuk zat yang akan dicari panas pelarutannya dicai dengan cara yang sama. Pada percobaan ini digunakan 1,2, 3, 4, 5 gr KCl, Na2S2O3.5H2O dan NaOH.
Dari percobaan diperoleh persamaan Least Square :KCl : Y = -23630,36x – 22701,435; pada penambahan 1, 2, 3, 4, 5 gr didapatkan suhu konstan masing – masing 82, 81, 80, 78, 78 °C. Na2S2O3 : Y = -11821061,3x + 1290,552; pada penambahan 1, 2, 3, 4, 5 gr didapatkan suhu konstan masing – masing 79, 76, 73, 71, 68 °C. NaOH : Y = 3421,765x – 37020,258; pada penambahan 1, 2, 3, 4, 5 gr didapatkan suhu konstan masing – masing 81, 81, 82, 83, 84 °C. Tetapan kalorimeter diperoleh sebesar -362,971 kal/mol. Dari percobaan, untuk solute variabel terdapat variasi nilai ΔH. Kenaikan atau penurunan ΔH ditentukan oleh reaksi yang berlangsung. Apabila ΔH positif berarti reaksinya endoterm, begitu pula sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar molalitas menyebabkan ΔH makin besar unutk reaksi eksoterm yaitu Na2S2O3.5H2O dan NaOH. Semakin banyak jumlah solute yang ditambahkan suhu larutan makin turun unutk KCl, tetapi sebaliknya pada Na2S2O3.5H2O dan NaOH suhu semakin naik. Saat percobaan disarankan kalorimeter harus ditutup rapat saat pengaturan suhu.



BAB I
PENDAHULUAN


I.1. Latar Belakang
 Panas pelarutan didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang terjadi bila 2 zat atau lebih zat murni dalam keadaan standar dicampur pada tekanan dan temperature tetap untuk membuat larutan. Panas pelarutan dalam banyak hal hamper sama dengan panas reaksi. Jika reaksi kimia terjadi energi produk dapat berbeda dengan reaktan. Pada tekanan dan temperature tetap inin disebabkan karena pembentukan ikatan kimia baru dari asam- asam pelarutan, perubahan gaya antara molekul tak sejenis dengan molekul sejenis.

I.2. Tujuan Percobaan
 Menentukan panas pelarutan suatu zat
 Mencari hubungan antara panas pelarutan dengan molalitas dan suhu larutan
 Mencari hubungan antara suhu dan waktu

I.3. Manfaat Percobaan
1. Mampu memahami teori dan melakukan percbaan dengan benar
2. Untuk perancangan reaktor dalam industri
3. Dapat menekan bahan bakar secara maksimal










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


II.1. Pengertian
Panas pencampuran didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang terjadi bila dua atau lebih zat murni dicampur membentuk suatu larutan pada temperature konstan dan tekanan 1 atm. Panas pelarutan didefinisikan sebagai perubahan 1 mol zat dilarutkan dalam n mol solvent pada temperatur dan tekanan yang sama, hal ini disebabkan hal ini disebabkan adanya ikatan kimia baru dari atom-atom. Demikian juga pada peristiwa pelarutan, kadang-kadang terjadi perubahan energi, hal ini disebabkan adanya perbedaan gaya tarik-menarik antara molekul sejenis. Gaya ini jauh lebih kecil daripada gaya tarik pada ikatan kimia, sehingga panas pelarutan biasanya jauh lebih kecil daripada panas reaksi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

dasar teori petrologi

BATUAN BEKU DALAM
Untuk membedakan berbagai jenis batuan beku yang terdapat di bumi, dilakukan berbagai cara penggolongan terhadap batuan beku. Penggolonganan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini disebabkan di samping prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi. Dan yang sering digunakan adalah penggolongan yang didasarkan kepada tekstur dipadukan dengan susunan mineral, di mana keduanya dapat dilihat dengan kasat mata.

Dasar Penggolongan Batuan Beku


Pada gambar di bawah ini diperlihatkan pengelompokan batuan beku dalam bagan, berdasarkan susunan mineralogi. Gabro adalah batuan beku dalam di mana sebagian besar mineral-mineralnya adalah olivine dan piroksin. Sedangkan Felsparnya terdiri dari felspar Ca-plagioklas. Teksturnya kasar atau phanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama didalam litosfir. Kalau dia membeku lebih cepat karena mencapai permukaan bumi, maka batuan beku yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus. Jadi Gabro dan Basalt keduanya mempunyai susunan mineral yang sama, tetapi teksturnya berbeda. Demikian pula dengan Granit dan Rhyolit, atau Diorit dan Andesit. Granit dan Diorit mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan Rhyolit dan Andesit, halus. Basalt dan Andesit adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung-berapi, sebagai hasil pembekuan lava.

Batuan beku juga dapat digolongkan berdasarkan bentuk-bentuknya di dalam kerak bumi. Pada saat magma menerobos litosfir dalam perjalanannya menuju permukaan bumi, ia dapat menempati tempatnya di dalam kerak dengan cara memotong struktur batuan yang telah ada, atau mengikuti arah dari struktur batuan. Yang memotong struktur batuan disebut bentuk-bentuk diskordan, sedangkan yang mengikuti struktur batuan disebut konkordan.

Penggolongan batuan beku berdasarkan Tekstur dan Komposisi Mineral
BATUAN BEKU GANG
2. Batuan Beku Gang / Celah
 Makma yang naik kepermukaan bumi mengalami proses pendinginan yang lebih cepat. Akibatnya pada proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan yang kurang sempuran disebut berstruktur porfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristal kecil yang halus disebut masa dasar (ground massa), sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasar disebut fenokris (Kristal sulung).
 Lokasi pembekuan makma pada selas-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diantrema/ saluran makma yang sedang naik dilapisan kulit / kerak bumi. Contoh : profir Granit, profir, Profir syenit dan Profir Gabro. Keistimewaan batuan beku ini yakni mempunyai susunan mineral yang sama dengan makma asalnya. Teta disuatu tempat tertentu batuan beku gang dapat menjadi lebih asam atau lebi basa dari suatu golongan tertentu.batuan beku gang yang berbutir halus dan kaya akan SiO2 disebut aplit. Sedangkan yang berbutir kasar dan juga kaya akan Sio2 disebut dengan pegmatite. Pada pegamatit kadang-kadang terdapat Kristal feldspar yang panjangnya lebi dari 1 meter.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS